Friday, November 17, 2006

Teman Setia Diwaktu Reelax

Rasanya hari ini saya lagi kurang motivasi, atensi dan konsentrasi kecuali rileksasi. Pasalnya besok kantor akan mengadakan acara PERSAMI atau Pertemanan Sabtu sampai Minggu: yang sehari-hari rekan kerja menjadi teman biasa. Pihak panita menamakannya employee gathering. Saya agak merasa janggal untuk menyebutnya begitu. Bukannya apa-apa, tanpa acara gathering gini pun saya merasa sehari-hari sudah ngumpul dan ketemu ama rekan-rekan kerja tersebut. Mungkin karena anggota panitianya kebanyakan anak-anak muda yang dinamis, kreatip dan inovatip maka acara-acaranya pun banyak memakai istilah-istilah modern seperti fun games, outing, outdoor dll. Saya lebih sreg menyebutnya sebagai rileksasi bersama dimana para pesertanya diharapkan bisa sama-sama rileks dan melepaskan pikiran-pikiran tentang persoalan-persoalan pribadi, pekerjaan, piutang, pidana, perdata, dll.

Meskipun peserta diharuskan kumpul jam 6 pagi, secara umum motivasi rekan-rekan untuk ikut acara yang hukumnya tidak wajib ini lumayan besar. Sebagian besar karyawan telah menyatakan motivasinya untuk ikut acara besok, meskipun tidak semuanya. Rekan-rekan yang biasa ngobrol dengan saya (untuk tidak membedakan: rekan dekat atau bukan) kebanyakan dapat jatah sebis dengan saya yaitu di bis no 1. Barangkali kebetulan saja, namun rekan tetangga meja (kalo ini rekan dekat betulan, at least physically) yang dapat jatah di bis no 2 pernah ngomel ke panitia untuk mengatur supaya bisa pindah ke bis no 1. Kasihan panitia, sudah susah-susah ngatur masih ada saja yang merasa kurang diatur. Rekan lain satu ruangan yang di bis no 4, sempat menyatakan ragu-ragu mau berangkat ataukah tidak. Namun bosnya yang kebetulan wanita memintanya untuk nyopirin karena mau berangkat sendiri dengan mobilnya. Rekan lain lagi yang di bis no 5 bahkan sudah menyatakan secara resmi tidak ikut ke panita dari beberapa hari yang lalu, namun sore ini saya mendengar dia mendapat 'perintah' dari bosnya untuk ikut acara besok. Tinggal satu rekan ngobrol lagi yang dapat jatah di bis no 3 sampai sore tadi saya belum tahu kepastian ikut tidaknya.

Atensi terhadap acara besok cukup tinggi diantara banyak karyawan. Kondisi obyektif ini tak disia-siakan oleh seorang rekan yang menjual tas buat acara wisata santai seperti ini dan terbukti laris. Saking tingginya atensi terhadap acara ini, banyak rekan yang belanja berbagai macam keperluan wisata santai termasuk sepatu baru. Bahkan beberapa diantaranya beli sepatu bermerek ala Adidas, Reebok, Nike. Geli juga ngebayangin besok mereka turun bis pada lirik-lirikan sepatu. Hi hi hi...

Konsentrasi saya malam ini lebih terpusat pada bekal apa yang akan dibawa besok. Menurut pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, biasanya tempat saya menginap bisa jadi ajang pusat ngobrol serba ada. Suatu acara informal paska formal yang biasanya tengah malam. Mayoritas member-nya adalah satpam, office boy, kurir, teknisi dan engineer. Agak mengherankan pada kenyataannya para teknisi dan engineer peminat ngobrol after-midnight ini biasanya tidak dihadiri oleh rekan-rekan teknisi dan engineer yang bagian komunikasi data dan IT selain rekan-rekan dari bagian perteleponan. Barangkali sudah kodratnya rekan-rekan bagian komunikasi data dan IT untuk tidak begitu berminat ngomong langsung dengan sesama manusia. Barangkali mereka sudah terbiasakan ngomong sama mesin/komputer (non-human) atau via mesin, misalnya nge-ping, browsing, blogging dsb. Sedangkan rekan-rekan dari bagian perteleponan, dari sejak testing saja sudah harus ngomong dengan sesama manusia lain, paling tidak ngomong: "Halo".
Entah hanya kebetulan saja ataukah memang terjadi kemiripan di banyak perusahaan. Kalo saya perhatikan dilingkungan perusahaan dimana saya bekerja, sehari-harinya saat jam makan siang pun rekan-rekan dari bagian komunikasi data lebih sering pergi sendirian. Beda dengan rekan-rekan dari bagian perteleponan, mereka lebih sering kelihatan pergi, makan dan pulang rame-rame sambil ngobrol. Sepertinya jenis profesi bisa membentuk naluri dan habit sendiri, atau mungkin ada pembagian species manusia berdasarkan jenis profesi.

Mengingat adanya sebagian teman-teman yang punya kebiasaan ngobrol bareng informal diwaktu acara beginian itulah, saya merasa bekal yang akan saya bawa besok semestinya memperhatikan nasib mereka juga. Sukurlah masih ada beberapa bungkus oleh-oleh mudik dari handai taulan yang belum sempat kami buka. Selain itu ternyata masih ada stok gula, teh, kopi, serbat, semprit, dll buat 'sajen' para pengobrol sehingga saya tak perlu repot-repot belanja. Mudah-mudahan bekal saya ini bisa menambah rileks atau setidaknya seperti tulisan di bungkus semprit:

Teman Setia Bagi Anda
Diwaktu Minum Teh & Reelax
Bekal untuk teman setia diwaktu reelax

0 comments:

Post a Comment