Saturday, November 25, 2006

Gadungan Aseli Dagadu

Sejauh-jauh kodok melompat tak akan lama akan cari kawasan berair. Para Ibu perkotaan yang hobi belanja atau jalan-jalan tak akan bisa lama-lama untuk tidak pergi ke mall. Para Bapak peminat mobil tak akan bisa lama-lama untuk tidak keluyuran di pusat onderdil mobil. Bagi para pekerja metropolitan yang sibuk bekerja saban harinya, apalagi yang berangkat kerja sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam, sering memanfaatkan hari Sabtu untuk pergi memenuhi kebutuhannya tersebut. Barangkali mereka pikir jika tidak pergi di hari Sabtu bagaikan katak dalam tempurung, tahunya cuma kantor dan rumah saja.

Rasanya sudah lama saya tidak pergi ke dagadu (daerah mangga dua). Entah kenapa, meskipun suka tidak ada yang dibeli rasanya kok asik-asik aja jalan-jalan ke daerah ini.

Di kawasan pusat jual-beli tas, kelihatannya tak ada merek tas terkenal yang tak dijual. Begitu juga di kawasan kaos, dijual kaos dari berbagai merek dan negara. Harga yang ditawarkannya saja sudah mencengangkan apalagi setelah ditawar. Edan!.. dagadu sudah bener-bener menjadi pusat jual-beli gadungan. Asli sli'...
Kalau pun ada penjual yang bilang jualannya adalah sisa produk asli dari pabrik, saya kira yang dimaksudkannya adalah produk aseli dagadu. Maksudnya produk aseli untuk dijual ke dagadu.

Setelah beli tas dan kaos, kami menyempatkan ke kawasan komputer. Sebelum berangkat tadi pagi saya sempatkan googling sebentar untuk cari-cari pengganti gantungan kunci berupa usb flash disk IBM saya yang sudah sering banget ngadat akhir-akhir ini. Nampaknya usb flash disk merek Pretec tipe Tiny kapasitas 1GB memenuhi spek dan selera. Ternyata mudah ditemukan di internet tidak menjamin juga mudah ditemukan di dagadu. Ada toko yang menjual flash disk yang secara fisik sama persis tapi mereknya Pretek (pake 'k' bukan 'c').

Saya kapok beli barang dengan merek mirip-mirip beginian. Saya pernah malu abis gara-gara ditertawakan ama temen-temen dari negara lain sewaktu check-out hotel. Gara-garanya seorang Ibu dari Mesir (warganya tak tahu kalo negerinya disebut demikian) keheranan lihat model kunci koper saya yang menurut beliau aneh buat koper merek Delsey seperti miliknya. Setelah dibanding-bandingkan dengan kopor lain semerek, barulah ketahuan ternyata kopor saya mereknya Deisey (pake 'i' bukan 'l'). Saya masih ingat, saking gelinya seorang teman dari Chech mencoret-coret koper itu dengan spidol, "Made In Indonesia".

Mengingat sore ini ada tamu yang sudah janji mau ke rumah, setelah keluar masuk banyak toko tidak ketemu juga apa yang saya cari-cari akhirnya saya putuskan untuk mencari gadungannya saja sebelum pulang. Ternyata menemukan barang gadungan atau tiruan di dagadu jauh lebih gampang dibandingkan mencari barang asli. Saya segera menemukan usb flash disk dengan model serupa dan kapasitas sama. Entahlah apa mereknya. Saya juga tidak tahu apakah merek dan keterangan di kemasannya asli, palsu ataukah gadungan. Yang jelas harganya sekitar 1/4-nya saja.

Bisa jadi ada orang yang merasa produk gadungan atau palsu merupakan rahmat, namun ada pula yang merasa menjengkelkan. Istri saya memesan colokan power untuk PDA O2 di toko tempat belinya kurang lebih 2 tahun yang lalu. Dilihat dari merek, kemasan dan tampilannya jelaslah barang ini bukan produk O2 palsu karena tidak ada kemiripan selain tertulis di labelnya bahwa produk ini cocok untuk PDA O2 yang dimaksudkan. Namun sesampai di rumah barulah kita menyadari bahwa meskipun mungkin bukan produk palsu ternyata produk gadungan aseli dagadu ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

0 comments:

Post a Comment