Thursday, May 06, 2010

Siklus Evolusi Manusia

Pada postingan sebelum ini sudah ditelaah secara universal bahwa dari alam semesta ini banyak hal yang bisa dipelajari dan ternyata perilakunya memiliki aturan-aturan tertentu sehingga banyak hal bisa dirumuskan, bisa dijelaskan secara nalar dan banyak hal bisa diprediksi seperti lintasan komet, dll. Seperti halnya pergantian waktu siang dan malam, hari, minggu, bulan, tahun, dst yang menunjukkan bahwa siklus-siklus lintasan matahari dan bulan sudah bisa dirumuskan dengan adanya kalender. Dengan demikian siklus-siklus di alam semesta yang sudah dirumuskan aturan-aturan perilakunya bisa diprediksi berdasarkan hitungan kalender atau satuan waktu manusia.

Sebelum aturan-aturan alam bisa dirumuskan dibutuhkan pengamatan dan penelitian dari berbagai fenomena alam sebagai ilmu pengetahuan yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia melalui berbagai teknologi dan metedologi.

Pada postingan sebelum ini juga sudah ditelaah bahwa saat ini umur suatu materi atau kejadian bisa ditaksir sampai milyaran tahun lebih, apalagi kalo cuma sebatas ribuan tahun tentunya hasil taksirannya sudah bisa jauh lebih akurat. Bila kejadian-kejadian alam di langit banyak yang telah bisa diprediksi secara universal, maka begitu pula kejadian-kejadian yang pernah terjadi di bumi pun sudah banyak yang bisa ditaksir secara global.

Seperti misalnya pada awal April 2010 lalu diumumkan telah ditemukan kerangka dan tengkorak yang ditengarai wanita 20/30 tahunan dan anak lelaki umur 8/9 tahunan di lubang bekas gua Malapa di lembah Sterkfontein, sekitar 40 km barat Johannesburg, Afrika Selatan yang ditaksir hidup hampir 2 juta tahun lalu (dengan akurasi antara 1,95 s.d 1,78 juta tahun). Penemuan fosil Malapa ini dianggap penting karena merupakan mata rantai kesenjangan asal muasal nenek moyang manusia selama ini. Para ilmuwan mengkategorikan dalam spesies baru sebagai Australopithecus sediba. Fosil Sediba Malapa ini merupakan transisi dari seekor kera yang berjalan tegak menjadi hominid dari spesies Homo yang mirip manusia modern saat ini sehingga dianggap sebagai awal nenek moyang manusia.

Selama ini fosil manusia purba yang terkenal adalah fosil yang dijuluki Lucy yang berumur 3,2 juta tahun, diambil dari judul lagu Beatles "Lucy in the Sky". Fosil Lucy ditemukan di Hadar, Etiopia pada tahun 1974 sebagai kategori hominid, namun masih banyak yang menyangsikan apakah fosil homonid ini sudah bisa dikategorikan sebagai spesies Homo. Pada Oktober 2009 lau, setelah melakukan riset selama 17 tahun, dilaporkan oleh suatu tim ilmuwan internasional bahwa kerangka manusa purba tertua dari trah primata yang dijuluki dengan nama Ardi telah ditemukan di wilayah Afar, Etiopia, sekitar 72 km dari tempat Lucy ditemukan.

Jadi menurut ilmu pengetahuan, anggap saja sejarah manusia dimulai dari spesies homo yang sudah mirip manusia modern maka umat manusia sudah hidup di bumi ini setidaknya hampir 2 juta tahun lampau. Bagaimana kaitannya dengan sejarah manusia menurut kitab-kitab agama, terutama agama langitan yang banyak dianut di Indonesia? Agama langitan yang dimaksudkan disini adalah agama yang kitab sucinya berdasarkan wahyu seperti yang dianut umat Islam dan Kristiani di Indonesia.

Salah satu bukti otentik yang dicari-cari selama ini adalah kapal Nabi Nuh. Nabi Nuh adalah nabi umat islam, kristiani dan yahudi dimana kisah bahwa kapalnya selamat dari bencana air bah disebutkan di kitab Al Quran, Alkitab dan Taurat. Bahtera yang dibuat tersebut selain berpenumpang manusia juga berbagai macam pasang binatang. Nabi Nuh ditaksir hidup sekitar tahun 3993-3043 SM, dan menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM.

Di Al Quran disebutkan bahtera Nabi Nuh (Noah Ark) selamat mendarat di bukit Al Juddi. Namun tak disebutkan secara gamblang di bujur dan lintang berapa lokasi Al Juddi tersebut sehingga banyak perbedaan tafsir posisi kapal Nabi Nuh mendarat baik dari para ulama Islam dan ilmuwan. Sedangkan Alkitab memberikan petunjuk bahwa bahtera paling legendaris sepanjang sejarah manusia tersebut terdampar di Gunung Arafat [3611 meter], wilayah Turki timur.

Dari hasil pemotretan satelit IKONOS atas Gunung Arafat terlihat struktur anomali berupa struktur sudut-sudut yang dicurigai sebagai hasil karya manusia yang tertutup salju pada ketinggian 4.600 meter yang dikenal sebagai Arafat Anomaly. Oleh karena itulah bertahun-tahun lokasi ini telah menjadi favorit para pencari bukti kapal Nabi Nuh.

[© DigitalGlobe's QuickBird Satellite, 2003]

Pada oktober 2009 lalu, tim peneliti dari Hong Kong dan Turki, Noah's Ark Ministries International, menyatakan telah menyaksikan struktur kayu besar diatas ketinggian 4000 meter padahal selama ini gundukan salju permanen yang menutupi Gunung Arafat diketahui mencapai ketinggian hingga 3900 meter. Dinginnya salju turut mengawetkan kayu-kayu tersebut dari kelapukan. Dalam sejarah belum pernah ditemukan manusia bisa menetap diatas ketinggian 3500 meter.

Pada konferensi pers pada 25 April 2010 lalu yang dihadiri oleh para petinggi Turki, ditunjukkan spesimen-spesimen kayu lantai dan dinding kapal yang dibawa dari lokasi yang menurut hasil uji kaji pengukuran umur secara radiokarbon ditaksir berumur 4800 tahun yang berarti bisa disebut cocok dengan teori kejadian banjir bandang menurut mayoritas ahli kepurbakalaan dunia saat ini.

Pada saat ini ada ahli-ahli kepurbakalaan yang masih meragukan keaslian spesimen-spesimen tersebut sebagai bukti otentik kapal Nabi Nuh yang juga dilengkapi dengan video tayangan pengambilan material-material uji kaji tersebut. Salah satu alasannya adalah posisi penemuan terbilang jauh dibawah lokasi Arafat Anomaly.

Sebelumnya para penjelajah rusia pernah menemukan di kaki Gunung Arafat 500an kesan artifak yang diduga sebagai baterai elektrik yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik melalui logam.Temuan ini menunjukkan bahwa pada zaman Nabi Nuh peradaban manusia sudah tinggi.

Contoh kisah tingginya peradaban manusia kala itu adalah ilmu rogoh sukmo atau proyeksi astral dimana manusia bisa melakukan perjalanan jiwa tanpa raga mirip-mirip di film-film fiksi sain seperti Star Trek, Star Wars, The Matrix, Ultraviolet, dsb. tidak hanya dimiliki exklusif orang-orang tertentu yang kebetulan berbakat atau menekuninya secara khusus saja namun sudah umum diterapkan oleh orang-orang kebanyakan. Pada saat ini pun sudah mulai dibuktikan komunikasi multi dimensi secara hologram pada film-film fiksi sain tersebut bukanlah hal yang mustahil. Setidaknya video yang diaplot 4 tahun lalu (2006) ini mendemokan hasil R&D perusahaan telekomunikasi Jepang NTT DoCoMo



Pada zaman Nabi Nuh tersebut juga dipercaya manusia tidak hanya bisa berkomunikasi dengan sesama manusia, namun juga bisa berkomunikasi dengan hewan dan binatang yang pada zaman semodern ini pun baru bisa digambarkan dalam film-film kartun kanak-kanak. Ada kitab kuno yang menyebutkan pada masa itu kemampuan "bicara" pun tak hanya dengan menggerakkan mulut (lisan) dan jari-jari (kode jari, morse, surat-suratan, SMS, imil, ceting, dsb) namun bangsa Nabi Nuh konon sudah terbiasa berkomunikasi secara telepati (mirip hipnotis di acara-acara sulap di tv namun bothway). Mereka pun memiliki kemampuan "mendengar" tidak hanya dengan telinga.

Konsep ini mirip dengan melihat tanpa mata pada franchise kursus-kursus latihan otak tengah (midbrain / mesencephalon) bagi anak-anak TK dan SD yang lagi ngetren belakangan ini di Jakarta dan sekitarnya. Menurut hasil penelitian, otak tengah ini berpotensi menentukan inteligensia kasih sayang serta kemampuan konsentrasi dan ingatan.
Sejak jaman dulu kala para biksu Tibet harus melakukan ritual-ritual keagamaan dan meditasi rutin untuk dapat mengaktifkan potensi otak tengah. Ritual-ritual ini kemudian diteliti oleh Rusia dan Jepang sehingga diketahui potensi otak tengah dapat diaktifkan pada kebanyakan orang dengan suatu metoda program latihan untuk membangkitkan gelombang alpha di otak yang dijalankan secara intensif selama 3 bulanan. Belakangan ini di Malaysia ditemukan cara aktivasi potensi otak tengah express dengan audio visual yang hanya membutuhkan waktu 2 hari. Namun cara ini sampai kini baru bisa efektif diterapkan pada kanak-kanak sampai umur 12 tahun.

Cara aktivasi otak tengah express ini bisa diterapkan untuk semua anak-anak tanpa membeda-bedakan suku dan agama, yang penting mbayar iuran yang telah disyaratkan. Mirip dengan konsep sekolah-sekolah unggulan yang memiliki kelas RSBI (Rintisan Sekolah Berbasis Iuran). Apapun suku dan agamanya, siswa boleh belajar di kelas RSBI, yang penting mbayar iuran yang telah disyaratkan.

Setelah potensi otak tengahnya diaktivasi maka bisa dilatih untuk miningkatkan kemampuan melihat melalui telapak tangan, hidung, kulit atau telinga tergantung bakat otak tengah si anak. Dengan demikian anak-anak yang mengikuti otak tengah tersebut dengan mata tertutup bisa mewarnai pola-pola gambar, membaca atau bersepeda keliling kolam renang tanpa kecebur. Selain meningkatkan kemampuan melihat tanpa mata, potensi otak tengah juga bisa meningkatkan daya ingat beberapa kali lipat sehingga si anak bisa hapal beberapa puluh halaman cerita novel anak-anak dengan sekali membacanya. Tentu saja, segala sesuatu mengandung efek negatif. Salah satunya adalah anak-anak yang terbiasa tidur dalam kamar gelap maka akan mengalami susah tidur karena meskipun semua lampu telah dipadamkan dan korden sudah ditutup rapat-rapat masih berasa terang dan bisa melihat seisi kamar secara jelas.

Pada hakikatnya kisah-kisah bahwa pada era Nabi Nuh umat manusia sudah mencapai peradaban yang jauh lebih tinggi daripada saat ini bisa diterima berdasar kemampuan berpikir akal manusia saat ini. Tingginya peradaban era Nabi Nuh ini didukung oleh tingginya teknologi pada saat itu. Salah satunya adalah teknologi pembuatan kapal Nabi Nuh tersebut yang mampu melewati kedahsyatan topan badai saat banjir bandang melanda.

Menurut Al Quran, nabi sebelum Nabi Nuh adalah Nabi Idris yang awalnya bernama Akhnukh dan karena memiliki kebiasaan membaca dan mempelajari kitab Allah (tadarus) maka dinamakan Idris. Dalam Alkitab dikenal dengan nama Henokh. Nabi Idris ditaksir hidup sekitar 4533-4188 SM.

Menurut berbagai kitab tafsir Nabi Idris dianugerahi berbagai ketrampilan, kemahiran, serta kemampuan dalam berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia. Nabi Idris disebut-sebut berkaitan dengan pembelajaran melalui baca tulis (qalam). Qalam dalam pandangan ahli tafsir memiliki makna yang amat umum, namun dalam perjalanannya lebih sering digunakan pada salah satu extensinya yaitu pena.

Apabila Nabi Nuh dikenal sebagai sosok manusia extrim dengan kecanggihan komunikasinya termasuk berkomunikasi dengan berbagai macam binatang, maka Nabi Idris dikenal sebagai sosok extrim seorang tukang (jahit) dengan kecanggihan teknologi (ilmu teknis) termasuk perhitungan-perhitungan astronomi dan ilmu-ilmu pendukungnya ala matematika.

Berkat kecanggihan teknologi maka pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan komplex pun bisa jauh lebih cepat diselesaikan dan jauh lebih irit tenaga sehingga lebih banyak waktu dan tenaga untuk lebih fokus menjalankan kebiasaannya beribadah. Dalam bekerja pun dianggapnya bagian dari amal ibadah. Dikisahkan pekerjaan rutin Nabi Idris adalah tukang jahit tanpa pernah meminta upah, namun rezeki selalu ada saja sehingga kebutuhan hidupnya senantiasa tercukupi. Dikisahkan Malaikat pencabut nyawa yang membalas amal ibadahnya dengan mengantarkan makanan dari syurga dan menemaninya jalan-jalan disela-sela kesibukan tugasnya mencabut nyawa.

Sama halnya dengan Nabi Nuh, Nabi Idris juga tidaklah mudah dalam menjalankan dakwahnya sebagai Nabi bagi kaumnya saat itu. Bila kaum Nabi Nuh yang ingkar dihukum dengan bencana banjir yang teramat dahsyat maka kaum Nabi Idris yang ingkar dihukum dengan bencana kemarau yang teramat lama sampai akhirnya Nabi Idris berdoa memohon turunnya hujan.

Pada masa Nabi Nuh tingginya peradaban berdampak generasi Nabi Nuh banyak yang tak mau mematuhi larangan-larangan agama. Begitu pula saking tingginya kemajuan teknologi pada masa Nabi Idris sehingga banyak kemudahan-kemudahan berdampak generasi Nabi Idris kebanyakan EGP terhadap perintah-perintah agama.

Nabi sebelum Nabi Nuh menurut Al Quran adalah Nabi Adam yang dikenal sebagai sosok extrim sebagai manusia yang paling pandai dalam sejarah manusia. Nabi Adam paling mengetahui segala isi bumi dan angkasa raya dibandingkan mahkluk apapun. Dengan demikian, berdasarkan kitab suci maka zaman paling keemasan manusia dalam bidang sain (ilmu pengetahuan) adalah pada era Nabi Adam. Kata Adam bisa berarti bumi, tanah, coklat muda. Sedangkan keturunan Nabi Adam disebut sebagai bani Adam atau manusia. Diriwayatkan profesi utama Nabi Adam adalah bercocok-tanam atau petani.

Menurut legenda Nabi Adam pertama kali mendarat di bumi bukan di jazirah arab yang banyak terdapat padang pasir. Di lautan antara India dan Sri Lanka terdapat bentangan batu kapur yang panjangnya kurleb 30 km (Tugu Monas - Stasiun Depok Baru) disebut sebagai Jembatan Nabi Adam (Adam's Bridge).
Jembatan Nabi AdamMenurut legenda tersebut Nabi Adam menggunakan Jembatan Nabi Adam tersebut untuk mencapai Puncak Adam (Adam's Peak) di Sri Lanka untuk bertobat dengan berdiri diatas satu kaki sehingga meninggalkan jejak Nabi Adam yang berlubang mirip telapak kaki manusia raksasa.

Jejak Nabi Adam ASBerdasarkan urutan ketiga nabi di Al Quran tersebut diatas tersirat peradaban manusia mengalami evolusi. Dari sain, kemajuan teknologi dan kemudian tingginya peradaban secara umum termasuk dalam bidang metodologi komunikasi. Secara logika awam, masyarakat perkotaan yang terbiasa menikmati kecanggihan teknologi ala TV LCD, eskalator di mol-mol, mobil sport, dll tentu wawasan, gaya hidup dan pola pikirnya jauh berbeda dengan saudara-saudara kita yang belum menikmati aliran listrik di pelosok-pelosok pedesaan Irian, misalnya. Namun suatu bangsa tak akan bisa menjadi sebagai pelopor pencipta karya-karya teknologi ala TV LCD, eskalator, mobil sport dll itu bila sainnya terbelakang karena riset para ilmuwannya kurang memadai, atau malah mungkin para ilmuwannya tak pernah serius melakukan riset.

Nabi Adam yang diimani sebagai sosok ilmuwan terpandai dalam sejarah manusia tersebut ditaksir oleh para ilmuwan masa kini hidup sekitar 5872-4942 SM. Apabila diasumsikan taksiran para ilmuwan ini adalah suatu kebenaran pada saat ini, lantas pertanyaannya adalah bagaimana kaitannya Nabi Adam yang disebut kitab suci sebagai "manusia" generasi pertama dengan teori awal nenek moyang yang hidupnya pada jutaan tahun lampau tersebut diatas?

Tak semua isi kitab suci bisa dinalar secara harfiah meski wajib diimani semua isinya tanpa terkecuali, bahkan ada yang dilarang dinalar secara kias seperti ritual-ritual peribadatan, serta ada pula yang dilarang dinalar sama sekali seperti perihal keesaan Tuhan (tauhid). Bagi para penganut agama langitan (samawi) keimanan bahwa hanya ada satu Tuhan (monoteistik) adalah mutlak.

Salah satu agama besar dunia yang juga mewajibkan umatnya menjalankan ritual-ritual peribadatan khusus serta termasuk dalam kategori monoteistik dan Abrahamik sebagaimana Islam, Kristiani dan Yahudi adalah Baha'i. Salah satu perbedaan Baha'i dengan ketiga agama Abrahamik lainnya perihal Nabi Adam ini adalah penganutnya mengimani bahwa Nabi Adam memulai suatu siklus Adamik yang berlangsung selama 6000 tahunan sampai dengan masa umat Nabi Muhammad SAW.

Bumi, bulan, matahari, galaksi, dst memiliki siklus-siklus peredarannya masing-masing. Siklus kecil bagian dari siklus besar, siklus besar bagian dari siklus yang lebih besar lagi. Dalam suatu siklus mengandung sub-sub siklus sebagaimana tiap bulan selalu terdapat tanggal 6, setiap tanggal 6 selalu terdapat siang dan malam, dst.

Berkat pendidikan agama sejak dini, kita tentunya hapal dengan kisah-kisah di kitab suci yang diajarkan semenjak kanak-kanak. Sudah banyak ulama yang menafsirkannya dengan berbagai dasar yang diyakini kebenarannya dan sudah banyak juga para pakar yang menaksirnya secara ilmiah. Manfaat kitab suci bukan hanya bergantung pada seberapa hapalnya kontennya saja namun juga bagaimana kita memaknainya berdasarkan berbagai ikhtiar manusia (penafsiran, penelaahan, penelitian, pengembangan, dst.) dalam mengupas maksud dan hikmah yang terkandung untuk mengamalkan amanat Rahmatan lil 'Alamin sehingga bisa menjadi sumber manfaat bagi semua umat. Bukan hanya sekedar tergantung ikhtiar orang2 lain dengan memanfaatkan hasil karya orang2 lain tsb.

Apabila kitab suci hanya sebagai bahan hapalan-hapalan semata seperti pada pelajaran agama kanak-kanak maka wajar sajalah dalam menjawab pertanyaan pada bagian akhir postingan sebelum ini dengan kalimat:
"Wallahu a’lam bikulli shawab, hanya Allah lah yang bisa menjawab".

0 comments:

Post a Comment