Saturday, May 15, 2010

Menjadi Pribadi Yang Menarik

Nyedot uang, tanah, rumah, mobilSudah menjadi idaman banyak orang dari kita agar siapa pun yang pernah ketemu kita akan tertarik kepada kita dan tak bisa menolak kita. Terbayang mirip tontonan sulap hipnotis di tv ataupun cerita-cerita hipnotisme yang sering kita dengar dari mulut ke mulut ataupun dari berita-berita. Hanya saja disini tak ada relawan hipnotis ataupun korban hipnotisme karena semuanya tertarik atas dasar suka sama suka berdasarkan hukum tarik-menarik manusiawi..

Hukum tarik-menarik manusiawi merumuskan bahwa daya tarik seseorang berbanding lurus dengan hasratnya. Karena setiap orang memiliki hasrat berarti sesungguhnya seseorang menarik segala sesuatu sebagaimana yang diminati kedalam hidupnya termasuk kesehatan, jabatan, kekayaan, ketenaran, pengalaman, penghargaan, peruntungan, perjodohan melalui pikiran dan perasaan positip yang bersatu dalam fokus minat..

Daya tarik terhadap sesuatu yang kita sukai ataupun daya tolak terhadap sesuatu yang tidak kita sukai juga bergantung waktu yang dibutuhkan untuk fokus terhadap yang kita minati. Semakin dalam fokus akan yang kita hasratkan dan semakin banyak waktu yang digunakan untuk konsisten terhadap fokus tersebut maka akan semakin kuat hasratnya sehingga semakin kuat juga daya tarik terhadap yang diminati. Dengan semakin kuatnya dan semakin manunggalnya cipta, rasa dan karsa secara terus menerus maka segala sesuatu yang kita inginkan akan semakin lekas terwujud. Hal ini berarti tak ada keinginan yang tak dapat terpenuhi selama kita bisa meluangkan banyak waktu untuk mengendalikan diri. Sesederhana itukah?

Ternyata teori dan praktek dari hukum tarik-menarik manusiawi tersebut amatlah berbeda!

Tak semua orang bisa mempraktekan teori tersebut. Coba saja sendiri, dengan duduk, diam, merem dan konsentrasi berhari-hari untuk terus-terusan fokus berusaha konsisten berpikir positip terhadap seseorang yang amat kita rindu-rindukan akan nilpun, bisa-bisa akan bikin kepala puyeng kleyengan tanpa hasil, malah akhirnya frustasi.

Setiap manusia memliki ketertarikan yang berbeda-beda sehingga caranya menarik minatnya pun juga berbeda-beda. Lelaki dan perempuan.pun sudah punya perbedaan minat yang besar. Salah satu indikator berminat atau tidaknya seseorang terhadap sesuatu adalah pembesaran ukuran pupil mata.

Hasil survey menunjukkan pupil mata perempuan dewasa akan melebar begitu diperlihatkan foto bayi montok dan pemandangan indah, sedangkan saat diperlihatkan foto lelaki seksi tak terjadi pembesaran pupil pada kebanyakan perempuan yang disurvey. Saat foto bayi dan pemandangan yang sama diperlihatkan kepada para lelaki dewasa, tak terjadi pembesaran pupil, sedangkan saat diperlihatkan foto perempuan seksi terjadi pembesaran pupil pada kebanyakan lelaki yang disurvey. Sesuatu akan menarik bila terbayangkan bisa mendatangkan kepuasan.

Kepuasan lelaki dan perempuan pun berbeda-beda. Kebanyakan lelaki akan amat puas bila bisa membagi apa yang diperolehnya dengan perempuan namun ia akan amat kecewa bila perempuan tersebut membagi miliknya ke lelaki lain. Kebanyakan perempuan akan kecewa bila pasangannya tidak memiliki penghasilan atau kekayaan. Sedangkan kebanyakan lelaki tak akan kecewa bila pasangannya tidak memiliki penghasilan atau kekayaan.

Kekecewaan ini antra lain dikarenakan tak semua pasangan memiliki kemampuan memprioritaskan kejujuran, keterbukaan, blak-blakan, dsb. Dibutuhkan kepercayaan (trust) dari masing-masing pasangan untuk memprioritaskan kejujuran dan ketulusan pasangannya dalam berkomunikasi daripada menutup-nutupi kekecewaan salah satu ataupun kedua belah pihak. Saat ini sudah banyak tersedia fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pelampiasan kekecewaan terhadap pasangan. Segmen pasar ini muncul karena tak semua pasangan bisa menganut moto: "Anda puas beritahu teman. Anda tak puas beritahu saya.".

Mata orang akan cenderung meredup saat mendengar kata "saya". Ketika seseorang berbicara dengan "bahasa saya" maka sebenarnya yang terjadi adalah mereka sedang berbicara tentang diri mereka sendiri. Hal ini akan memudarkan perhatian orang-orang yang diajak bicara, yang berarti kita tidak menarik bagi para pendengar. Begitu juga bila kita sebagai yang diajak bicara, agar kita menarik bagi si pembicara hendaknya membiasakan diri untuk menghindari frase "saya juga".

Contohnya, bila ada seorang teman mendatangi kita dan berkata:
"Saya baru pulang dari Bali"

Hindari tanggapan: "Saya juga pernah ke Bali". (dia toh tak peduli). Sebagai gantinya, katakanlah:

"Oh ya?! Nginep dimana?"
"Bulgari" (kebetulan anda pernah kesana juga).
"Wah, apa yang kamu sukai disitu?"
"Ya vilanya, kamar mandi terbuka, restonya..."

Nah, barulah kita berbagi antusiasme dengan tetap menjaga agar orang tersebut tetap tertarik.
"Saya kesana beberapa tahun silam, waktu itu sih semua itu emang keren-keren. Ngapain aja kamu disitu?"...

Kita punya waktu beberapa saat untuk membuat orang lain terkesan, apakah mereka akan tertarik atau tidak. Kesamaan atau kemiripan bisa membangkitkan daya pikat yang luar biasa, namun bisa juga menimbulkan daya tolak bila salah memenejnya. Apabila kita sudah terkesan sebagai pribadi yang menarik bagi mereka, maka selanjutnya tinggal memenej bagaimana kita tetap menjadi orang yang menarik dan lebih menarik lagi.

Selain kemiripan, banyak hal-hal lain yang bisa membangkitkan daya tarik luar biasa dan bisa juga menimbulkan daya tolak yang tak kalah dahsyatnya bila salah memenejnya. Ada satu hal yang bisa membangkitkan daya pikat yang dahsyat namun amat lemah daya tolaknya, yaitu ketulusan yang konsisten. Semakin tinggi tingkat ketulusan dan konsistensinya seseorang maka orang yang tertarik kepadanya akan semakin sulit sekali terpengaruh oleh daya tolak baik dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Daya tarik berbasis ketulusan sulit sekali dikalahkan daya tarik berbasis hal-hal lain, termasuk daya tarik berbasis Fisik, Finansial, Fasilitas, dan Figur.

Film The Blind Side, yang diangkat dari buku kisah nyata The Blind Side: Evolution of a Game, menggambarkan hal ini secara gamblang. Dikisahkan seorang anak kulit hitam yang secara bibit, bobot, bebet punya bakat mlarat, bejat dan blo'on banget dibesut oleh Bu Sandra Bullock beserta keluarganya dengan penuh ketulusan. Seberapapun kuatnya daya tolak yang ditimbulkan dari dalam diri si anak hitam tersebut maupun daya tolak dari orang-orang lain tak dapat menggoyahkan daya tarik ketulusan Bu Sandra Bullock dan keluarganya. Si negro tersebut tetap ngeblend dengan Bu Sandra Bullock dan keluarganya dalam suka maupun duka.

Pada intinya adalah dalam situasi dan kondisi apapun, bagaimana tetap fokus meningkatkan dan menjaga daya tarik dengan siapa saja yang kita inginkan, serta meminimisasi daya tolak terhadap hal-hal yang tak kita inginkan.

Seorang pembicara handal bisa saja punya daya tarik yang tinggi ke orang-orang secara kuantitas, namun seorang pendengar baik bisa punya daya pikat yang kuat secara kualitas. Bila orang sudah terpikat oleh pendenger yang baik, maka keterpikatannya akan jauh berkualitas dan tahan lama. Untuk meningkatkan kekuatan daya pikat kita, tak begitu penting bagaimana orang lain terpikat ke kita, namun yang terutama diprioritaskan adalah bagaimana kita bisa terpikat ke orang lain. Andaikata kita merasa masih belum mampu menunjukkan ketulusan kepada siapa saja, maka setidaknya kita bisa terkesan terpikat oleh orang lain tersebut.

Apabila kita sungguh-sungguh mengidam-idamkan agar siapa pun tertarik kepada kita dan tak bisa menolak kita, maka kita harus juga sungguh-sungguh membiasakan untuk membangkitkan daya tarik dan menghindarkan daya tolaknya. Lama kelamaan kebiasaan ini akan membentuk kepribadian kita memiliki watak menarik siapa saja, dimana saja dan kapan saja.

Apabila kita merasa mimiliki kepribadian berwatak menarik jauh dibawah rata-rata, maka dibutuhkan evolusi kepribadian menjadi pribadi berwatak lebih dan lebih menarik lagi. Untuk itu dibutuhkan usaha-usaha untuk merubahi kebiasaan-kebiasaan kita selama ini.

  1. Merubah kebiasaan fokus
    Pada umumnya orang mendengarkan tidak untuk memahami apa yang dibicarakan orang lain, namun untuk menanggapinya baik itu berupa bantahan, keraguan ataupun tak mau kalah yang diungkapkan melalui frase "saya juga". Ubahlah kebiasaan fokus untuk memahami maksud dan tujuan pembicara, apakah untuk menginformasikan, bertukar pikiran, membanggakan diri, dll. Begitu pula saat kita sebagai pembicara, ubahlah kebiasaan fokus untuk membuat kesan yang menarik bagi para pendengar daripada berbicara sendiri, misalnya dengan memperhatikan pupil matanya apakah melebar atau meredup.

  2. Merubah kebiasaan sikap
    Meskipun mulut kita tak pernah mengatakannya, namun sikap kita memiliki bahasa tubuh yang menyatakan secara jelas keseriusan dan antusiasme kita dalam membangkitkan daya tarik atau malah menimbulkan daya tolak terhadap orang lain (lawan bicara, audience).

  3. Merubah kebiasaan memaknai
    Situasi dan kondisi bisa bermakna positip maupun negatip tergantung bagaimana kita memaknainya. Apabila kita sudah terbiasa memaknai segala sesuatu menurut persepsi dan selera sendiri, maka ubahlah kebiasaan untuk juga memaknainya dari sudut pandang orang lain yang kita harapkan tertarik kepada diri kita.

  4. Kebiasaan merubah suasana
    Suasana monoton lama kelamaan akan mengurangi secara drastis daya tarik, bahkan bisa membangkitkan daya tolak terhadap apa yang sedang disampaikan atau dibicarakan. Sebagai contoh, presenter atau pembicara dalam seminar, daripada hanya membaca materi dan ngomong sendiri diatas mimbar akan berusaha merubah-rubah suasana berdasar feedback reaksi pandangan mata audience.

  5. Kebiasaan merubah suara dalam hati
    Merubah kebiasaan mendengar suara-suara tidak nyaman seperti umpatan, makian, komplen, dsb dari bos atau orang lain menjadi suara-suara yang menggelikan atau menyemangatkan dalam hati. Misalnya bila anda fans Paman Gober, maka saat mendengar suara-suara tidak nyaman tersebut dirubah dalam hati menjadi suara bebek idola anda tersebut... kwek kwek... kwek kwek... kweeeeek....

  6. Merubah kebiasaan masukan
    Apabila kita selama ini hanya terbiasa membaca bacaan atau menonton tayangan-tayangan sesuai kesukaan dan selera sendiri, maka ubahlah kebiasaan untuk juga membaca bacaan dan menonton tayangan kesukaan dan selera orang-orang yang kita inginkan untuk tertarik terhadap kita agar kita bisa lebih ngeblend dengan mereka..

    Apabila kita betul-betul ingin agar siapa pun tertarik kepada kita dan tak bisa menolak kita, maka bacalah apa saja dan tontonlah apa saja. Bila perlu sering-sering pergi kemana saja untuk banyak belajar keanekaragaman pola laku, pola pikir dan pola ketertarikan manusia. Hal ini akan bisa jauh meningkatkan daya tarik kita dan jauh melemahkan daya tolak kita terhadap siapa pun yang efeknya akan timbal balik dari siapapun kepada kita.
Ada orang-orang yang tak mau mempraktekkan usaha-usaha merubah kebiasaan-kebiasaannya selama ini dengan alasan mereka hanya ingin bersikap normal, seapa adanya saja. Menurut mereka, usaha-usaha untuk menjadi pribadi yang menarik adalah sesuatu yang tidak alamiah sehingga tidak mencerminkan jati diri mereka yang sebenarnya. Namun, apa yang mereka yakini sebagai sesuatu yang bersifat alamiah tersebut sesungguhnya hanyalah kebiasaan yang telah terlanjur mereka miliki selama bertahun-tahun. Bila kita punya kebiasaan untuk bersikap jutek, judes, nylekitan, munafik dsb. maka ya begitulah seapa adanya.

Perasaan yang menarik akan menghasilkan pikiran yang menarik. Pikiran yang menarik diwujudkan dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang menarik. Perkataan dan perbuatan yang menarik jika dilakukan secara intensif akan menjadi kebiasaan yang menarik. Kebiasaan yang menarik ini lama kelamaan akan membentuk watak atau karakter yang menarik pula.

Kebiasaan bisa dirubah, tergantung seberapa besar kemauan kita menjadi pribadi yang menarik.

6 comments:

  1. ternyata ada caranya agar bisa lebih menarik dengan mudah iia... tp sepertinya gag semudah teorinya nii kang :(

    ReplyDelete
  2. yoii.. mudah n sulit tergantung orangnya n banyak hal yg tak mungkin disebutkan satu per satu dalam tulisan sesingkat ini :)

    ReplyDelete
  3. jadi mikir... sy menarik ga yaaa???? *tenggak-tenggok,ngacaan* :D

    ReplyDelete
  4. hehe.. itu baru 1 F yaitu Fisik ya?! Khan ada juga 3 F lainnya, Finansial, Fasilitas (Services), Figur. Entah daya tarik mana yg paling kuat, tapi daya tarik Fisik yang tinggi juga bisa dominan utk org ttt atau sikon ttt. Tergantung lah.... :D

    ReplyDelete
  5. Ya, mungkin karena itu

    ReplyDelete