Sunday, January 31, 2010

Tipe Sales

Hastu Wicaksono gi nyalesSetiap manusia pada dasarnya punya unsur sales, at least nyales untuk dirinya sendiri sehingga bisa laku or dihargai sesuai harkat, martabat, etc. oleh 'pembeli'nya, baik itu kantor tempat bekerja, lingkungan sosialnya atau betul2 pembeli dirinya bak seorang profesional yg dihargai sesuai nilai jual dirinya.

Sebagai sales, ada berbagai ragam cara menjual. Salah satu gambaran aneka ragam sales dikisahkan calon sales sisir berikut.

Tersebutlah ada distributor produk sisir made in Cina membuka lowongan kerja untuk 1 orang sales di koran. Dari sekian banyak pelamar tersaring 3 orang yang memang punya kualifikasi diatas rata-rata.

Karena pihak manajemen kebingungan mau pilih yang mana, maka ketiganya diuji lagi sbg tenaga PKL (Praktek Kerja Lapangan) selama 1 bulan dulu. Sasaran marketnya adalah suatu daerah yang selama ini belum tersentuh oleh para salesnya selama ini. Di daerah itu ada wihara besar dengan banyak biksu yang tinggal di seputaran situ. Wihara tersebut banyak didatangi berbagai tamu dari dalam dan luar daerah.

Setelah akhir masa PKL ketiganya dikumpulkan untuk melaporkan hasil penjualannya.

Sales 1 : Berhasil menjual 3 sisir. Ketika ditanya bagaimana dia bisa menjualnya, dijawabnya: Dia sudah bersusah payah masuk ke wihara dan bertemu dengan beberapa biksu untuk menawarkan sisir. Namun para biksu itu senantiasa marah-marah seolah dia telah melecehkannya. Sampai akhirnya dia pikir setiap biksu tentunya punya rasa kasihan yang tinggi. Maka mengemislah ia diluar wihara. Hasilnya ada biksu yang membeli sisirnya karena kasihan, ada juga untuk menggaruk kepalanya yang ketombean, ada pula yang beli sisir untuk menyisir kucingnya.

Sales 2 : berhasil menjual 10 kalinya dari Sales 1 yaitu 30 sisir. Menurut kisahnya, dia tak pernah sekalipun masuk wihara. Dia mengamati para tamu yang rambutnya banyak yang awut awutan diterpa angin. Maka dia memilih menjajakan sisir ke setiap tamu satu persatu. Hasilnya pun lumayan karena tak ada kompetitor lain yang menjual sisir.

Sales 3 : berhasil menjual 10 kali lipat dari Sales 2 yaitu sebanyak 300 sisir. Menurutnya dia memang masuk wihara tapi tak menawarkan sisir ke para biksu maupun ke para tamu. Ia membuat proposal dan minta ijin ke para biksu untuk mengajukan proposalnya ke pimpinan wihara yang tak lain adalah kepala para biksu.

Setelah bertemu dengan pimpinan wihara, dia presentasi bagaimana agar wihara lebih berkenan di hati para tamu yaitu dengan memberikan cinderamata berupa sisir untuk setiap pengunjung wihara. Cinderamata akan lebih berkesan dengan tandatangan oleh pimpinan wihara. Pimpinan wihara pun menyetujui proposalnya dan mengorder 300 sisir sebagai awal program pemberian cinderamata bagi setiap pengunjung.

Bak Sherlock Holmes, pimpinan perusahaan distributor sisir itu langsung menebak bahwa:

Sales 1 punya pengalaman sbg sales obat karena sales obat umumnya patuh perintah dan sabar mendatangi para dokter atau rumah sakit yang sudah masuk daftar target.

Sales 2 punya pengalaman di bidang ritel atau eceran karena sales ritel cenderung menawarkan dagangannya ke siapa saja sebanyak banyaknya.

Sales 3 punya latar belakang sebagai sales corporate atau enterprise karena pada umumnya pengambil keputusan pembelian produk enterprise adalah pimpinan perusahaan.

Masing masing tipe sales ada plus minusnya, tinggal soal bidang apa yang paling cocok dengan tipenya sales.

0 comments:

Post a Comment