Monday, December 11, 2006

Perspektif Ganda

Seorang anak buah merasa dibebani tugas super berat, sulit dan mepet waktunya. Setelah membaca-baca sekilas dokumen tebal banget beserta lampiran-lampirannya berupa gulungan kertas-kertas besar, ia bergumam sendiri.
"Impossible...".
Atasannya yang mendengar gumamannya, dengan tangkasnya merespon:
"It sounds I'm possible".

Rekan-rekan lainnya pada mesam-mesem dan cengar-cengir mendengarnya. Atasan tersebut kemudian bertanya ke anak buah yang paling dipercayainya mampu mengerjakan tugas itu:
"Tahukah kamu, apa bedaannya 'Diberdayakan' dengan 'Diperdayakan' selain hurup b dan p di tulisannya?".

Setelah mikir-mikir beberapa lama tak ketemu juga jawabannya, anak buah tadi menirukan peserta kuis Super Milyarder 3 Milyar di TV,
"Saya pilih ask the audience".

Entah karena memang tidak tahu atau mungkin karena takut tiba-tiba mendapat forward-an tugas, rekan-rekannya tak ada yang menjawab. Bahkan mata mereka tak berpaling dari layar komputer seperti layaknya karyawan yang sedang giat bekerja.

Sang atasan menjawab sendiri pertanyaannya:
"Bedanya... ada di perasaan anak buah, apakah ia merasa diberdayakan ataukah diperdayakan oleh atasannya".

Rekan-rekannya pun pada tertawa, terkesan secara implisit mentertawakan anak buah yang mendapat tugas itu. Mungkin juga mereka tertawa karena merasa mendapat kata cerdas baru, atau mungkin juga merasa lega karena kini mereka yakin kalau tugas itu tidak akan diforward kemana-mana.

Saya yang kebetulan baru saja berada disekitar mereka tiba-tiba dimintai pendapat betul-tidaknya argumen tersebut. Saya jawab saja:
"Betul sih, tapi.... kalau saya sebagai atasan".

Bak genangan bensin dilempar korek api, seorang rekan lain langsung menyambarnya dengan pertanyaan,
"Kalau sebagai bawahan??".

Bak mendapat umpan lambung nan siap di-smesh plintir, saya jawab,
"Bedanya... ada di niatan atasan, apakah ia berniat memberdayakan ataukah memper...".

Saya tak sempat lagi menyelesaikan jawaban saya karena rekan-rekan sudah pada tertawa terbahak-bahak. Entah apa (atau siapa) yang ditertawakan.
Is it a man playing a sax or a woman's face?

0 comments:

Post a Comment