Tuesday, December 05, 2006

Emangnya Siape Gue?

Mendengar pertanyaan:
"Emangnya siape lu?"
ada yang biasa saja, kaget, takut, kagum, dsb. Bagi yang belum biasa mungkin saja terkaget-kaget karena pertanyaan ini tiba-tiba mengingatkan kembali cita-citanya sejak kecil ingin jadi apa. Bisa juga dia jadi takut kalau-kalau cita-citanya tersebut tak akan tercapai. Namun ada kalanya pula seseorang kagum akan alangkah bahagianya masa kecil si penanya. Mungkin dari sejak kecil orang tua dan kerabatnya selalu mendidiknya sebagai orang yang tak akan pernah susah, kalah dan salah. Akibatnya jika dia merasa atau berpendapat ada orang lain yang lebih senang, lebih unggul atau lebih benar darinya, maka secara naluriah dia akan secara otomatis mengucapkan pertanyaan tersebut sebagai ungkapan ketidakpercayaan atas perasaan atau pendapatnya sendiri akan kenyataan tersebut.

Kenyataan memang tidak selalu sama dengan keinginan, pendapat, keyakinan atau pepatah. Sudah banyak ragam pendapat tentang bagaimana memperoleh keberhasilan dalam kehidupan. Pada kenyataannya, seberapa pun keberhasilan yang telah dicapai seseorang namun masih saja merasa ternyata begitu banyak orang yang jauh lebih berhasi darinya. Wajarlah jika orang memiliki keinginan pandai dan kaya. Orang meyakini pepatah "rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya". Pada kenyataannya, seberapa pun rajinnya seseorang belajar namun masih saja merasa ternyata begitu banyak orang yang jauh lebih pandai darinya. Seberapa pun hematnya seseorang namun masih saja merasa ternyata begitu banyak lagi orang yang jauh lebih kaya darinya.

Kenyataan-kenyataan akan begitu banyaknya orang yang jauh lebih benar, lebih baik dan lebih bagus daripada dirinya lama-lama bisa membuat seseorang menjadi bertanya-tanya sendiri:
"Emangnya siape gue?"

Belum tentu orang yang belum pernah dipenjara seumur hidupnya merasa lebih benar, lebih baik atau lebih bagus daripada Hutomo Mandala Putra yang divonis 10 tahun penjara. Mengapa Tommy Soeharto? Bukannya apa-apa, karena kebetulan saja account blog ini dibuat 1 hari setelah Tommy dibebaskan pada 30-10 yang lalu. Blog pertama ditulis pada besok malamnya di hari kerja ke-03 setelah libur lebaran atau beberapa hari setelah Kembali dari Mudik. Bila dihitung-hitung, Tommy telah mendapatkan total remisi 11 bulan 35 hari atau 1 tahun 5 hari. Tanggal 5 malam ini di bulan terakhir tahun ini, bila dihitung-hitung dari sejak pertama kali blog ini ditulis pada tanggal 01 bulan 11, merupakan hari ke-35 yang sering disebut sebagai selapan. Artinya hari dan pasaran besok Rabu Pahing sama dengan 35 hari yang lalu (1/11). Kegiatan untuk memperingati periode selapan ini sering disebut selapanan, ada pula yang menyebutnya wetonan.

Peringatan selapanan tidak berarti suatu perayaan atau pesta, karena pesta apapun namanya pastilah tetap harus usai. Sebagai mana seharusnya suatu peringatan, selapanan lebih banyak diartikan sebagai saat untuk mengingat-ingat hari kelahiran dan mengingat-ingat apa saja yang telah dan belum dilakukan selama selapan. Para pimpinan mungkin saja bersidang untuk me-review program kerja masing-masing kelompoknya secara bersama-sama. Secara pribadi pun tak ada salahnya untuk mengingat-ingat kesalahan, kekurangan atau kebodohan apa saja yang terjadi dalam kurun waktu 35 hari tersebut.

Setelah saya membaca-baca lagi apa saja yang pernah saya tulis di blog ini, ternyata memang terdapat banyak kesalahan termasuk salah ketik, salah kata, salah tafsir ataupun salah mikir. Untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang ada di blok ini, saya pun coba sesekali menyempatkan mengunjungi blog-blog orang lain. Kalau pun hanya sedikit sekali blog yang pernah saya kunjungi, sama sekali tak ada maksud diskriminasi atau pilih-pilih namun semata-mata dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga saja. Syukurlah, disamping menemukan banyak kesalahan ternyata saya juga bisa menemukan banyak kekurangan di blog ini. Blog-blog lain juga membuat saya semakin menyadari bahwa saya masih begitu bodoh disamping banyaknya kekurangan dan kesalahan. Hanya saja karena sifat blog ini sekedar sebagai rekaman personal untuk diri sendiri, rasanya saya tak perlu tulis disini untuk meminta maaf ataupun mengharap maklum ke diri saya sendiri.

Meskipun blog ini dirancang-bangun sebagai cermin TELaah PersONal bebas KONkluSi Lewat internET, namun taklah berlebihan rasanya bila sampai saat ini saya punya konklusi bahwa begitu banyak orang yang jauh lebih cerdas dan lebih waras dari saya. Bisa jadi terlalu dini saya membuat konklusi dan mungkin saja ini adalah konklusi prematur. Yang jelas, saya merasa telah mendapat pelajaran yang berharga. Setiap orang berhak memutuskan konklusinya sendiri dan berhak pula mempertanyakan konklusinya orang lain, dan sebelum mempertanyakan konklusi orang lain maka terlebih dahulu saya akan mempertanyakan diri sendiri:
"Emangnya siape gue?"

1 comment: