Tuesday, November 21, 2006

Suguhan Tamu Agung

Kalo orang tua saya menyambut tamunya dengan sambutan: "Eee... ada tamu agung". Itu artinya tamu tersebut sudah lama sekali atau tidak pernah bertamu. Biasanya (tidak selalu 100% terjadi) kehadiran tamu agung terdesak kebutuhan akan bantuan. Misalnya bantuan saran untuk anaknya masuk sekolah, pindah sekolah, cari pondokan, dsb.

Saya ingat pelajaran di SMP mengenai tata cara menerima tamu dan bertamu. Orang jawa tidak patut bersikap tidak baik terhadap tamu apalagi menolak kedatangan tamu. Namun orang yang menerima tamu masih boleh mengekspresikan ketidaksenangannya terhadap tamu melalui simbol-simbol dari suguhan minuman.

Apabila kita menyenangi atau mengharapkan tamu tersebut maka kita wajib menyuguhkan minuman teh manis hangat atau sirup manis. Barangkali diasumsikan rasa manis adalah kesenangan kebanyakan orang. Jika kita merasa hambar atau tidak begitu mengharapkan kehadirannya maka cukup disuguhkan teh tawar atau air putih. Terlepas mahal-murahnya, suguhan minuman dengan kandungan jeruk (apalagi jeruk kecut pakai es dingin) bisa ditafsirkan sebagai tanda diterima secara kecut dan dingin alias diharapkan segera pulang.

Demikian juga apabila kita bertamu, sebagai orang jawa kita dituntut kepekaannya untuk pintar merasa tanpa perlu merasa pintar terhadap apa yang disuguhkan. Maksudnya sebagai tamu kita tidak patut protes terhadap minuman yang disuguhkan dan wajib mematuhinya tanpa perlu bertanya.

Barangkali inilah sebabnya, saat awal-awal kami di Bandung, banyak teman-teman sekampung pada terkaget-kaget saat pertama kali bertamu disuguhi teh tawar.

1 comment:

  1. paling males kalo ada tamu,,soalnya bikin repot..kcuali tamunya temen ndiri :d hehe!!

    ReplyDelete